Diduga Korupsi Lampu Merah, Kadis dan Mantan Kadis Perhubungan Sidimpuan Ditahan

Selasa, 31 Juli 2018 - 21:45 WIB
Diduga Korupsi Lampu Merah, Kadis dan Mantan Kadis Perhubungan Sidimpuan Ditahan
Diduga Korupsi Lampu Merah, Kadis dan Mantan Kadis Perhubungan Sidimpuan Ditahan
A A A
PADANGSIDIMPUAN - Kepala Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan berinisial IH dan mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan berinisial ABL ditahan Polres Kota Padangsidimpuan. Keduanya ditahan atas dugaan korupsi dana pengadaan lampu pengatur lalu lintas (lampu merah).

Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya mengatakan, kepolisian menahan IH karena diduga ikut serta dalam menghabiskan uang negara pada proyek pembangunan traffick light sebesar Rp500 juta pada 2015. ”Dia (IH) ditahan karena ikut menikmati sisa uang proyek yang sudah menjadi temuan negara pada saat ABL masih aktif bertugas sebagai Kadis Perhubungan Kota Padangsidimpuan,”ujarnya, Selasa (31/7/2018).

Meskipun kasus tersebut timbul saat ABL menjabat sebagai kepala dinas, namun IH diduga juga ikut menikmati sisa uang pembangunan lampu merah itu. ”Makanya, dua-duanya kami akan tahan,”ujar Kapolres ketika dihubungi melalui telepon selulernya.

Dia menjelaskan, diduga pembangunan traffick light tersebut tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan, sehingga terjadi penyimpangan anggaran dalam proses pembangunannya. ”Begitu ada ditemukan kerugian negara, kami lakukan penahanan,” imbuhnya.

Dia mengatakan, penahanan IH dan ABL sudah melalui proses penyelidikan yang sah di mata hukum. Sejumlah saksi sudah dipanggil untuk melengkapi berkas-berkas dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara itu. ”Sejumlah saksi, termasuk saksi ahli sudah dimintai keterangannya, sehingga disimpulkan keduanya layak untuk ditahan,” tandasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan AKP Abdi Abdillah mengatakan, kepolisian hanya menindaklanjuti hasil audit BPKP terhadap kasus ABL.”Yang menentukan kerugian negara itu BPKP, sedangkan kami hanya menindaklanjuti hasil temuan lembaga itu,” tuturnya kepada wartawan ketika ditemui.

Ada beberapa dugaan mark-up pada saat pembangunan lampu pengatur lalu lintas itu, sehingga sampai saat ini fasilitas yang diperuntukkan untuk masyarakat itu belum bisa dipergunakan.”Dengan anggaran sebesar itu, tapi lampu merahnya belum bisa dipergunakan,” tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4685 seconds (0.1#10.140)